Spektrofotometer
Spektrophotometer
Spektrofotometer
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang
gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet.
Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai
absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding
dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet.
Jenis-jenis
Spektrofotometer dibagi menjadi dua jenis yaitu
spektrofotometer single-beam dan spektrofotometer double-beam.
Perbedaan kedua jenis spektrofotometer tersebut hanya pada pemberian cahaya, dimana pada single-beam, cahaya hanya melewati
satu arah sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan
yang dimasukan. Berbeda dengan single-beam, pada spektrofotometer double-beam,
nilai blanko
dapat langsung diukur bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali
proses yang sama. Prinsipnya adalah dengan adanya chopper
yang akan membagi sinar menjadi dua, dimana salah satu melewati blanko (disebut
juga reference beam) dan yang lainnya melewati larutan (disebut juga sample
beam). Dari kedua jenis spektrofotometer tersebut, spektrofotometer double-beam
memiliki keunggulan lebih dibanding single-beam, karena nilai absorbansi
larutannya telah mengalami pengurangan terhadap nilai absorbansi blanko. Selain itu, pada single-beam,
ditemukan juga beberapa kelemahan seperti perubahan intensitas cahaya akibat fluktuasi voltase.
Kaliberasi Spektrofotometer
UV-Vis
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan
atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer
merupakan gabungan dari alat optik dan elektronika serta sifat-sifat kimia
fisiknya dimana detektor yang digunakan secara langsung dapat mengukur
intensitas dari cahaya yang dipancarkan (It) dan secara tidak lansung cahaya
yang diabsorbsi (Ia), jadi tergantung pada spektrum elektromagnetik yang
diabsorb (serap) oleh benda. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang
gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau warna terbentuk.
Yang perlu dikalibrasi adalah panjang gelombang dan
absorbansi
Kalibrasi Panjang gelombang
- menggunakan filter gelas holium oksida yang memupnyai panjang gelombang acuan (nm) :
- pasang filter gelas holium oksida pada kompartemen sampel dan kompartemen pembanding dibiarkan kosong (udara)
- Scan spektrum serapan holium oksida, bandingkan panjang gelombang spektrum yang diperoleh dengan data panjang gelombang acuan.
Kalibrasi Absorbans
- Buat larutan kalium dikromat 50 + 0,5 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam sulfat (larutan A)
- Buat larutan kalium dikromat 100 + 1 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam sulfat (larutan B)
- buat larutan 0,005 mol/L asam sulfat sebagai pembanding dan bandingkan hasilnya dengan data acuan (+ 2%)
0 komentar:
Posting Komentar