Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

KROMATOGRAFI


         Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan. Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang merupakan fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah. Dengan ini, berbagai macam tipe molekul dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom.
Setelah komponen terelusi dari kolom, komponen tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan detektor atau dapat dikumpulkan untuk analisis lebih lanjut Beberapa alat-alat analitik dapat digabungkan dengan metode pemisahan untuk analisis secara on-line (on-line analysis) seperti: penggabungan kromatografi gas (gas chromatography) dan kromatografi cair (liquid chromatography) dengan mass spectrometry (GC-MS dan LC-MS),Fourier-transform infrared spectroscopy (GC-FTIR), dan diode-array UV-VIS (HPLC-UV-VIS)
        Kromatografi lapis tipis merupakan salah satu analisa kualitatif dari suatu sampel yang ingin dideteksi dengan memisahkan komponen-komponen sampel  berdasarkan perbedaan kepolaran.
Prinsip kerjanya memisahkan sampel berdasarkan perbedaan kepolaran antara sampel dengan pelarut  yang digunakan  Teknik ini biasanya menggunakan fase  diam dari bentuk plat silica  dan fase geraknya disesuaikan dengan jenis sampel yang ingin dipisahkan  Larutan atau campuran larutan yang digunakan dinamakan eluen  Semakin dekat kepolaran antara sampel dengan eluen maka sampel akan semakin terbawa oleh fase gerak tersebut
 Kromatografi Kertas adalah Cara pemisahan suatu komponen zat didalam campuran dengan jalan penyarian menggunakan fase gerak zat cair dan fase diam yang berupa air / zat cair lainnya yang berada dalam serat – serat selulosa pada kertas.
Hal – hal yang perlu diperhatikan :
Jenis Kertas
           a.  Kertas selulosa murni / kertas ini khusus dibuat untuk kromatografi, dapat dipergunakan kertas    whatman no. 1 dan no. 3 yang terdiri dari x-selulosa 98-99%  dan B-selulosa 0,3-1,0%.
b.   Kertas selulosa yang telah dimodifikasi
       1). Dengan zat kimia, contoh : kertas diasetilasi dengan zat kimia untuk pemisahan steroid.
       2). Kertas yang di Impregnase, contoh : kertas di impregnasi dengan minyak untuk pemisahan amina.
       3). Kertas yang diberi zat tambahan

Rf = Jarak titik awal bercak – titik pusat bercak
                         Jarak titik awal eluen – garis akhir eluen

    Kromatografi kolom: Analisis kromatografi kolom dilakukan untuk pemisahan, pemurnian komponen dalam suatu campuran . Dalam analisis kromatografi kolom ini menggunakan metode basah yaitu dengan cara adsorben yang digunakan terlebih dahulu di buat bubur kolom.
Kromatografi kolom umumnya digunakan sebagi teknik pemurnian untuk mengisolasi komponen yang diinginkan dai sutu campuran. Dalam kromatografi kolom, fase diam (adsorben padat) ditempatkan secara vertikal dalam kolom gelas dan fase gerak 9cairan) ditempatkan pada bagian atas kolom dan begerak ke bawah melewati kolom (karena gravitasi atau tekanan eksternal). Sampel yang akan dianalisis dimsukkan ke bagian atas kolom. Eluen ditambahkan ke dalam kolom dan bergerak ke bawah melewtikolom. Keseimbangan terjadi antara komponen yang teradsopsi pda adorben dengan pelarut yang terelusi mengalir melewati kolom.
Klasifikasi Kromatografi Kolom
1.                  Berdasarkan interaksi komponen dengan adsorben
a.                   Kromatografi adsorbsi
Dalam kromatografi adsorbsi, komponen yang dipisahkan secara selektif teradsorbsi pada permukaan adsorben yang dipakai untuk bahan isian kolom. 
b.                  Kromatografi partisi
Dalm kromtografi partisi, komponen yang dipisahkan secara selektif mengalami partisi antara lapisan cairan tipis pada penyangga padat yang bertindak sebagai fase diam dn eluen yang bertindak sebagai fase gerak.
c.                   Komatografi petukaran ion
Kromatografi petukran ion memishkan komponen yang berbentuk ion. Komponen-komponen tersebut yang terikat pda penukar ion sebagai fase diam secara selektif akan terlepas/terelusi oleh fase gerak.
d.                  Komatogrfi filtrasi gel
Dalam kromatografi filtrasi gel, kolom diisi dengan gel yang permeabel sebagai fase diam. Pemisahan berlangsung seperti proses pengayakan yang didasarkan atas ukuran molekul dari komponen yang dipisahkan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

MINI VIDAS ELISA


Alat mini vidas adalah salah satu alat yang digunakan untuk pemeriksaan imunologi. Prinsip alat ini merupakan modifikasi dari prinsip ELISA yang pembacaannya berdasarkan fluoresensi.
 Adapun prinsip dari elisa yaitu : “Agar terjadi suatu reaksi warna pada elisa, maka dibutuhkan suatu antibodi yang dilabel enzym, dan substrat yang diberi indikator warna yang dikenal dengan kromogen”
Komponen komponen dari mini vidas
  1. Tombol on/off
  2. Tray
            Berfungsi sebagai tempat untuk memasukkan strip yang berisi sampel dan reagen.
  1. Display (Layar)
            Berfungsi sebagai tempat untuk menampilkan program pada alat.
  1. Printer
  2. Inkubator: Berfungsi untuk proses inkubasi pada pemeriksaan, agar reaksi lebih sempurna biasanya pada suhu 370C
Prosedur yang digunakan dalam mini vidas:
Ø  Sistem VIDAS uji menggunakan sistem reagen Strip.
Ø  SPR (Wadah Fase Padat) dilapisi dengan antigen atau antibodi.
Ø  Strip berisi semua reagen yang diperlukan untuk reaksi.
SPR bertindak sebagai pipetting dan perangkat reagen transfer.
Pada setiap tahap reaksi, maka aspirasi reagen masuk dan keluar. Ini untuk mencegah kontaminasi antar-reagen atau antar-sampel.

Hal yang perlu diperhatkan:
  1. Pemeriksaan dengan reagen baru terlebih dahulu MLE pada secara otomatis
  2. SPR dan strip reagents yang digunakan harus sama
  3. Setiap 1 SPR dan 1 strip reagen hanya untuk satu test
  4. Kalibrasi dan running control dilakukan setiap 2 minggu sekali
  5. Setelah selesai digunakan mini vidas dapat langsung dimatikan tanpa harus melalui prosedur khusus
Kualitas dari pada mini vidas:
  •     Otomatisasi
  •  Tidak ada kontaminasi carryover
  • Fluoresensi membaca
  • Ready-to-use, bar-code-label reagen 
  • On-board QC Program

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Densitometer, Blood Gas Analyzer, & Auto Analyzer

A. Densitometer

Adalah alat yang didesign untuk mengukur denstitas optik. Densitometer bisa digunakan untuk mengukur densitas tinta printer atau densitas optik sebuah film.
Macam densitometer ada 2 jenis:
1. Reflection Densitometer
image
Densitometer adalah sebuah cara untuk membaca sinar yang direfleksikan oleh permukaan objek oleh sel fotoelektrik atau detector.
2. Transmision Densitometer
image
Densitometer transmisi adalah sebuah cara untuk membaca sinar yang melewati objek transparan oleh sel fotoelektrik atau detector artinya sinar yang ditransmisikan melalui objek.
Komponen – komponen densitometer
  • Sumber cahaya yang stabil
  • Komponen optik untuk memfokuskan sinar agar sinar jatuh tepat pada sampel
  • Penyaring untuk menentukan respon spectral unit
  • Detector untuk membaca sinar yang direfleksikan
  • Logarithmic Amplifier
  • Layar display
Mekanisme Kerja
image
B. Blood Gaz Analyzer
Adalah alat yang digunakan untuk menentukan konsentrasi gas yang ada di dalam darah seperti CO2 dan O2, mengukur pH dan mengukur elektrolit seperti potasium, natrium, zat kapur serta klorid.
Komponen- komponen Blood Gas Analyzer:
  • Ion Selective Electrode modules
  • Reagent chambers
  • Humidifier wells
  • Sample Input port
  • Peristaltic Pump
  • Waste module
Dalam Ion Selective Electrode modules terdapat:
•pH modules
Memproduksi berbagai tingkatan keluaran yang sebanding dengan pH sampel yang sedang dianalisa
• pCO2 modules
Memproduksi voltase yang sebanding dengan konsentrasi CO2 pada sampel.
• pO2 modul
Menghasilkan voltase yang sebanding dengan konsentrasi O2 pada sampel.
• Acuan Electroda
Menyediakan potensial elektrik yang konstan dan stabil (756mV) yang digunakan sebagai petunjuk untuk mengukur potensial elektrik yang diproduksi oleh setiap pengukuran elektroda.
•Heater menjaga/mempertahankan standar elektroda pada suhu 370C
• Sensor suhu Menunjukan temperatur ketika suhu turun atau naik 2 derajat di atas 370C
• Airflow detector berada di tempat masuk atau keluar dari standar elektrooda. Memeriksa adanya udara atau cairan di dalam tabung sampel.
-->Sumber cahaya menghasilkan sinar yang akan melewati tubing ke fotodetektor
-->Fotodetektor dimonitor oleh uP yang memonitor detector udara/cairan jadi dapat mendeteksi pompa peristaltic ketika mulai atau berhenti.
Reagen Standar
  • Tempat reagen standar dari dua larutan digunakan untuk mengkalibrasi pH eleektroda dan larutan pencuci.
  • Ada dua larutan yang bisa digunakan untuk mengkalibrasi pH elektroda selama proses kalibrasi
  • Larutan pencuci digunakan untuk mencuci sampel setelah dianalisis.
Humidifier digunakan untuk menjenuhkan gas yang akan digunakan untuk mengkalibrasi elektroda pO2 dan pCO2 dengan air.
C. Autoanalyzer
Adalah alat yang memiliki presisi tinggi dan mudah digunakan dan digunakan untuk mengotomatisasi pemeriksaan kimia basah tradisional.
Menurut cara kejanya, autoanalyzer dibagi menjadi 2:
  1. Continous Flow Analyzer (CFA) : Prinsipnya, gelembung udara membawa sampel ke tiap ruangan pemeriksaan dalam mesin untuk kemudian dianalisa. Metode ini bisa ddipercaya untuk memeriksa 90 sampel per jam. Meskipun pada saat melewati batas kuota pemeriksaan per jam dapat meningkatkan cross contamination.
  2. Flow Injection Analyzer (FIA) : Prinsip kerjanya, tiap sampel dilarutkan dalam pelarut masing masing untuk kemudian dimasukkan kedalam mesin. Udara tidak mengambil peran dalam sistem ini. Bagian dari sampel dimasukkan kedalam ruang pemeriksaan untuk kemudian diperiksa. Meskipun sistem ini memilii berbagai macam keterbatasan namun sistem ini memberi jalan kepada produsen untuk memperkecil ukuran autoanalyzer.
Komponen
  • Sampler : Berfungsi memasukkan sampel pada reagen dari analytical cartridge secara otomatis menggunakan sebuah probe yang otomatis bergerak diantara sampel dan cairan pencuci dengan interval waktu yang tepat. Sampel ditampung pada tabung atau sample cups.
  • Micropump : Berfungsi memindahkan sampel dan reagen bersama kedalam anlalytical cartridge menggunakan gerak peristaltic yang dihasilkan oleh pump tersebut.
  • Cartridge Base & Analytical Cartridge
  • Docking Photometer base : Instrumen ini menyediakan arus listrik DC yang teratur yang mampu menyuplai 3 buah fotometer dengan kebutuhan 305A. Instrumen ini menyediakan sumber cahaya kepada fotometer
  • Digital Detector : Berfungsi mengukur absorbance dari produk berwarna yang dihasilkan oleh reaksi antara sampel dan reagen. Digital detector ini mengubah sinyal dari absorbance tersebut menjadi sinyal elektronik digital
  • Data Acquisition system : Berfungsi menyediakan hardware control dan “data reduction” dari 8 detector secara simultan. Ini merupakan aplikasi yang terintegrasi dengan windows
  • Surfactants : Berfungsi menurunkan tegangan permukaan dari “flow stream” dam menurunkan tekanan balik dari analyzing cartridge. Ini membuat bubble injection dan fluid flow untuk mengalir secara lembut dan lancar.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

AUTOANALIZER

Autoanalyzer adalah analisa otomatis menggunakan teknik aliran khusus bernama "analisis aliran kontinu (CFA)" pertama kali dibuat oleh Corporation Technicon. Instrumen ini diciptakan tahun 1957 oleh Leonard Skeggs, PhD dan dikomersialisasikan oleh Perusahaan Technicon Jack Whitehead.. autoanalyzer sangat mengubah karakter laboratorium pengujian kimia dengan memungkinkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah sampel yang dapat diolah. Desain baru berdasarkan memisahkan aliran terus mengalir dengan gelembung udara semua tapi dieliminasi lambat, ceroboh, dan metode kesalahan pengguna rawan analisis. Ini satu instrumen sendirian mengubah konsep hari per sampel untuk pola pikir bahwa ratusan, atau bahkan ribuan, tes yang mungkin per hari.

 AutoAnalyzers digunakan terutama untuk analisis laboratorium rutin dalam bidang medis,  Instrumen ini biasanya menentukan tingkat albumin, alkali fosfatase, aspartate transaminase (AST), nitrogen urea darah, bilirubin, kalsium, kolesterol, kreatinin, glukosa, fosfor anorganik, protein, dan asam urat dalam sampel darah tubuh serum atau lainnya. AutoAnalyzers mengotomatisasi langkah analisis sampel berulang yang seharusnya dapat dilakukan secara manual oleh seorang teknisi, untuk tes medis seperti yang disebutkan sebelumnya. Dengan cara ini, sebuah autoanalyzer dapat menganalisis ratusan sampel setiap hari dengan satu teknisi operasi. Awal autoanalyzer instrumen masing-masing beberapa sampel diuji secara berurutan untuk analit individu. Kemudian Model AutoAnalyzers seperti SMAC diuji untuk analit secara bersamaan dalam sampel.

Prinsip operasi :
Continuous Flow Analyzer
Dalam CFA aliran continue dari material dibagi dengan gelembung udara ke segmen diskrit di mana reaksi kimia terjadi.Aliran terus-menerus sampel cair dan reagen digabungkan dan diangkut dalam gulungan tubing dan pencampuran. Tubing melewati sampel dari satu alat untuk yang lain dengan alat masing-masing melakukan fungsi yang berbeda, seperti distilasi, dialisis, ekstraksi, pertukaran ion, pemanasan, inkubasi, dan rekaman berikutnya dari sinyal. Sebuah prinsip penting dari sistem ini adalah pengenalan gelembung udara. The gelembung udara setiap segmen sampel ke dalam paket diskrit dan bertindak sebagai penghalang antara paket untuk mencegah kontaminasi silang saat mereka melakukan perjalanan di sepanjang pipa. Gelembung udara juga membantu pencampuran dengan menciptakan aliran turbulen (aliran bolus), dan menyediakan operator dengan cek cepat dan mudah dari karakteristik aliran cairan. Sampel dan standar diperlakukan dengan cara yang persis sama saat mereka melakukan perjalanan panjang pipa, menghilangkan perlunya sinyal steady state, namun, karena adanya gelembung membuat profil gelombang hampir persegi, membawa sistem ke keadaan stabil tidak secara signifikan menurunkan throughput (generasi ketiga CFA analisis rata-rata 90 atau lebih sampel per jam) dan diinginkan dalam sinyal steady state (keseimbangan kimia) yang lebih akurat.

Flow Injection Analyzer
Metode FIA ​​dapat digunakan untuk kedua reaksi cepat serta reaksi lambat. Untuk reaksi lambat, pemanas sering dimanfaatkan. Reaksi ini tidak perlu untuk mencapai penyelesaian karena semua sampel dan standar yang diberikan pada periode yang sama untuk bereaksi. Untuk tes yang khas biasanya diukur dengan FIA (misalnya, nitrit, nitrat, amoniak, fosfat) tidak jarang untuk memiliki throughput 60-120 sampel per jam. Metode FIA ​​dibatasi oleh jumlah waktu yang diperlukan untuk memperoleh sinyal terukur sejak waktu tempuh melalui pipa cenderung untuk memperluas puncak ke titik di mana sampel dapat saling menyatu. Sebagai aturan umum, metode FIA ​​tidak boleh digunakan jika sinyal yang memadai tidak dapat diperoleh dalam waktu dua menit, dan sebaiknya kurang dari satu 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0